Wednesday, October 10, 2018
cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahan dagang
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan pada Perusahaan Dagang
Jurnal blog cara menghitung harga pokok penjualan pada perusahaan dagang 01
Bagi sebuah perusahaan dagang, penghitungan dan penyusunan harga pokok adalah suatu hal yang penting. Pengertian harga pokok penjualan sendiri, menurut prinsip akuntansi Indonesia dapat dijelaskan sebagai jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa di dalam kondisi dan tempat di mana barang itu dapat dijual atau digunakan. Untuk mendapatkan perhitungan HPP yang tepat , rasional, dan wajar, kita harus mengenali komponen yang menentukannya.
Komponen Penentu Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
a. Persediaan awal barang dagang
Persediaan awal barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di awal periode atau tahun buku berjalan. Saldo persediaan awal barang dagang bisa dilihat pada neraca saldo periode berjalan atau neraca awal perusahaan atau neraca tahun sebelumnya.
b. Persediaan akhir barang dagang
Persediaan akhir barang dagang merupakan persediaan barang yang tersedia di akhir periode atau akhir tahun buku berjalan. Saldo persediaan ini biasanya diketahui pada data penyesuaian perusahaan pada akhir periode.
c. Pembelian bersih
Pembelian bersih merupakan seluruh pembelian barang dagang yang dilakukan perusahaan, baik pembelian barang secara tunai maupun secara kredit, ditambah dengan biaya angkut pembelian dikurangi potongan pembelian dan retur pembelian yang terjadi.
Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Perusahaan Dagang
Adapun untuk mendapatkan harga penjualan pokok dalam perusahaan dagang bisa menggunakan tahapan penghitungan di bawah ini:
a. Menghitung Penjualan Bersih
Penjualan Bersih = Penjualan – (Retur Penjualan + Potongan Penjualan)
Ongkos Angkut Penjualan tidak termasuk dalam hitungan HPP dan menjadi biaya umum.
b. Menghitung Pembelian Bersih
Pembelian bersih = (Pembelian + Ongkos Angkut Pembelian) – (Retur Pembelian + Potongan Pembelian)
c. Menghitung Persediaan Barang
Persediaan Barang = Persediaan Awal + Pembelian Bersih
d. Menghitung Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir
Contoh Penghitungan Harga Pokok Penjualan
Harga Pokok Penjualan
UD. ANDI
Per 31 Maret 2017
Persediaan barang dagang (Awal)
15.000.000
Pembelian
75.000.000
Beban Angkut Pembelian
1.000.000
Total Pembelian
76.000.000
Retur Pembelian dan PH
1.500.000
Potongan Pembelian
2.500.000
Total Potongan Pembelian
4.000.000
Total Pembelian Bersih
72.000.000
Barang Tersedia untuk Dijual
87.000.000
Persediaan Barang Dagangan (akhir)
(12.500.000)
Harga Pokok Penjualan
74.500.000
Dari tabel di atas dapat diketahui secara sederhana bahwa harga pokok penjualan per tanggal 31 Maret 2017 dari usaha UD. ANDI adalah sebesar Rp74.500.000.
Pada dasarnya, untuk menyusun patokan harga pokok penjualan, sebuah usaha membutuhkan informasi dari laporan neraca lajur, sebelum menyederhanakannya dan menjadikannya dalam beberapa komponen inti penyusun perhitungan HPP seperti contoh di atas. Untuk memperoleh HPP yang akurat, maka laporan neraca lajur yang dimiliki sebuah perusahaan pun harus tepat.
Jurnal software akuntansi online, membantu perusahaan untuk memiliki semua laporan keuangan yang dibutuhkan seperti neraca lajur, laba rugi, arus kas, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan Jurnal, Anda tidak perlu bekerja dua kali untuk memiliki perhitungan dari harga pokok penjualan yang telah dihitungkan dari berbagai laporan keuangan sebelumnya secara otomatis. Jurnal akan membantu bisnis Anda lebih efisien dalam mengelola laporan keuangan. Informasi lebih lanjut tentang Jurnal, bisa Anda dapatkan di sini.
0 comments:
Post a Comment