This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

animasi

Widget Animasi

Animasi

Animasi

Tuesday, May 14, 2019

venus soft matte

Venus Soft Matte Lip Cream, ‘Racun Warna-warni’ Anti Cracking dari Marcks


iyaa.com | Jakarta: Setelah luncurkan produk skincare dan makeup, Marcks’ Venus hadirkan inovasi terbarunya dalam bentuk lip cream yaitu Soft Matte Lip Cream.
Produk terbaru dari Venus cosmetics ini hadir dalam 10 shade. Dimana semua warnanya sesuai dengan kulit wanita Asia, khususnya Indonesia. Mulai dari warna bold hingga shade dengan nuansa nude yang soft.
Menariknya, Venus Soft Matte Lip Cream miliki nama-nama shade yang unik dan cukup sulit untuk diucapkan. Seperti shade favorit banyak wanita di no.3 dengan nuansa soft pink ini bernama “Phengaris”, dimana banyak yang terkecoh dan nyaris menyebutnya “Penggaris”.
Foto: instagram/erva_s51
Tak hanya nama shade-nya yang menarik, Venus Soft Matte Lip Cream juga miliki beberapa kelebihan seperti formulanya yang mengandung Vitamin E dan UV Filter. Selain melembapkan, Soft Matte Lip Cream juga melindungi bibir dari paparan sinar matahari.
Kelebihan lainnya adalah lip cream ini pigmented dengan hasil akhir matte dan lembut. Serta transproof dan anti cracking sehingga tak membuat bibirmu terlihat pecah-pecah.
Venus Soft Matte Lip Cream bisa kamu dapat di apotik Kimia Farma terdekat dengan kisaran harga Rp46.000.

sejarah kerajaan pajajaran

Sejarah Kerajaan Pajajaran Paling Lengkap

Sponsors Links
Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda merupakan Kerajaan Hindu yang terletak di Parahyangan Sunda, Pakuan berasal dari kata Pakuwuan yang mengartikan sebuah kota. Di masa-nya, para masyarakat Asia Tenggara terbiasa untuk menyebut sebuah kerajaan dengan nama ibukota dan dari beberapa catatan yang ditemukan, Kerajaan Pajajaran dibangun pada tahun 923 oleh Sri Jayabhupati seperti yang ada pada sebuah prasasti Sanghyang Tapak [1030 M] berlokasi di Kampung Pangcalikan dan juga Bantarmuncang, tepi Sungai Citatih, Cibadak, Sukabumi. Baca Juga Candi Peninggalan Agama Hindu dan Sejarah Gunung Lawu.
Sejarah Kerajaan Pajajaran
Sejarah Kerajaan PajajaranDari segi geografisnya, Kerajaan Pajajaran ada di Parahyangan Sunda dan Pakuan menjadi ibukota Sunda sudah tercatat oleh Tom Peres tahun 1513 M dalam The Suma Oriantal. Disini tertulis jika ibukota Kerajaan Sunda memiliki sebutan Dayo atau Dayeuh yang membutuhkan waktu dua hari perjalanan dari Kalapa yang sekarang menjadi Jakarta. Sebelum didirikannya Kerajaan Pajajaran, ada beberapa kerajaan yang sudah terlebih dahulu didirikan yakni Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Sunda, Kerajaan Galuh dan juga Kerajaan Kawali. Kerajaan Pajajaran ini tidak bisa dilepaskan dari beberapa Kerajaan tersebut sebab Pajajaran merupakan Kerajaan lanjutan dari beberapa Kerajaan tersebut.
Dalam sejarah tertulis jika pada akhir tahun 1400-an, Majapahit kondisinya semakin lemah dan pemberontakan serta perebutan kekuasaan diantara saudara terjadi berulang kali. Saat jatuhnya Prabu Kertabumi [Brawijaya V], para pengungsi dari kerabat Kerajaan Majapahit mengungsi menuju ibukota Kerajaan Galuh yang berada di Kawali, Kuningan, Jawa Barat. Raden Baribin yang merupakan saudara dari Prabu Kertabumi pun di terima dengan tangan terbuka oleh Raja Dewa Niskala serta menikah dengan Ratna Ayu Kirana yang merupakan salah satu putri Raja Dewa Niskala.
Raja juga menikah dengan salah seorang dari keluarga pengungsi rombongan Raden Barinbin tersebut. Raja Susuktunggal yang berasal dari Kerajaan Sunda marah dengan pernikahan Dewa Niskala tersebut. Dewa Niskala dianggap sudah melanggar aturan dan aturan tersebut sudah ada sejak Peristiwa Bubat yang berisi jika orang Sunda-Galuh tidak boleh dan dilarang menikah dengan orang yang berasal dari keturunan Majapahit. Peperangan hampir saja terjadi dari dua raja yang merupakan besan tersebut.
Kedua raja ini menjadi besan sebab Jayadewata yang adalah putra dari Raja Dewa Niskala adalah menantu dari Raja Susuktunggal. Peperangan tersebut tidak terjadi lantaran dewan penasehat berhasil mendamaikan kedua raja tersebut dengan keputusan akhir jika kedua Raja tersebut harus turun dari tahta mereka dan mereka berdua menyerahkan tahta mereka pada putra mahkota yang sudah dipilih. Dewa Niskala memilih Jayadewata, anaknya, untuk meneruskan kekuasaan, sementara Prabu Susuktunggal juga memilih orang yang sama sehingga akhirnya Jayadewata mempersatukan kedua kerajaan tersebut. Jayadewata lalu diberi gelar Sri Baduga Maharaja dan mulai memerintah Kerajaan Pajajaran di tahun 1482. Baca Artikel terkait lainnya seperti Sejarah Kerajaan MajapahitAsal Usul Nusantara, dan Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara Lengkap.
Kehidupan Perekonomian Kerajaan Pajajaran
Masyarakat di jaman Kerajaan Pajajaran hidup dengan bercocok tanam khususnya menggarap ladang  yang menghasilkan beras, buah-buahan, sayuran serta lada dan juga mengembangkan di bidang pelayaran serta perdagangan. Kerajaan Pajajaran juga mempunyai 6 pelabuhan penting yakni Sunda Kelapa [Jakarta], Pontang, Tamgara, Pelabuhan Banten, Cigede dan juga Cimanuk [Pamanukan].
Kehidupan Sosial Kerajaan Pajajaran
Kehidupan sosial masyarakat di Kerajaan Pajajaran merupakan para seniman seperti penari, pemain gamelan serta badut dan juga golongan petani serta perdagangan. Sementara untuk golongan masyarakat yang tidak baik adalah tukang rampas, copet, perampok dan maling.
Kehidupan Budaya Kerajaan Pajajaran
Yang mempengaruhi kehidupan dari sektor budaya Kerajaan Pajajaran adalah agama Hindu serta beberapa peninggalan seperti prasasti, jenis batik, Kitab Cerita Parahyangan dan juga Kitab Sangyang Siskanda. Baca Artikel terkait lainnya Candi Peninggalan Agama HinduSejarah Situs Ratu BokoSejarah Kota SurabayaPahlawan Nasional Wanita.

Raja Raja Kerajaan Pajajaran
  • Sri Baduga Maharaja [1482-1521], bertahta di Pakuan
  • Surawisesa [1521-1535], bertahta di Pakuan
  • Ratu Dewata [1535-1543[, bertahta di Pakuan
  • Ratu Sakti [1543-1551], bertahta di Pakuan
  • Ratu Nilakendra [1551-1567], pergi dari Pakuan sebab serangan Maulana Hasanuddin
  • Raga Mula / Prabu Surya Kencana [1567-1579], bertahta di Pandegelang
Puncak Kejayaan Kerajaan Pajajaran
Di masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja, Kerajaan Pajajaran mencapai masa kejayaannya dan ini menjadi alasan yang sering dikatakan masyarakat Jawa Barat jika Sri Baduga atau Siliwangi merupakan seorang raja yang tidak pernah purna dan selalu hidup abadi di hati serta pikiran para masyarakat Jawa Barat. Maharaja tersebut membangun sebuah karya besar yakni talaga dengan ukuran besar bernama Maharena Wijaya serta membuat jalan untuk menuju ke Ibukota Pakuan serta Wanagiri. Ia juga memperkuat pertahanan ibukota  serta memberikan Desa Perdikan untuk semua pendeta beserta pengikutnya sehingga bisa menyemangati kegiatan beragama dan dijadikan penuntun kehidupan para rakyat.
Sang Maharaja juga kemudian membangun Kabinihajian atau kaputren, kesatriaan atau asrama prajurit, menambah kekuatan angkatan perang, mengatur untuk pemungutan upeti dari para raja dibawahnya dan juga menyusun undang-undang kerajaan. Pembangunan juga bisa dilihat dalam prasasti Kabantenan dan juga Batutulis yang mengisahkan Juru Pantun dan juga penulis Babad yang masih bisa dilihat hingga sekarang, sementara sebagian lagi sudah hilang. Kedua prasasti dan juga Cerita Pantun serta kisah Babad tersebut diketahui jika Sri Baduga sudah memberi pertintah untuk membuat wilayah perdikan, membuat Talaga Maharena Wijaya, memperkuat ibukota, membuat pagelaran, membuat kabinihajian, membuat kesatriaan, membuat pamington, memperkuat angkatan perang dan juga mengatur upeti untuk para raja yang berada di bawahnya. Baca Artikel terkait lainnya Sejarah Kerajaan Islam di IndonesiaSejarah MinangkabauSejarah Islam di IndonesiaSejarah Timor Timur.
Kehancuran Kerajaan Pajajaran
Kerajaan Pajajaran akhirnya hancur di tahun 1579 karena serangan Kerajaan Sunda lain yakni Kesultanan Banten. Kerajaan Pajajaran berakhir dengan dibawanya Palangka Sriman Sriwacana dari Pakuan Pajajaran menuju Keraton Surosowan yang berada di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf. Batu sebesar 200 x 160 x 20 cm tersebut dibawa menuju Banten sebab tradisi politik membuat Pakuan Pajajaran tidak bisa menobatkan Raja yang baru dan menjadi pertanda jika Maulana Yusuf merupakan penerus dari Kerajaan Sunda yang sah sebab buyut perempuannya adalah Putri Sri Baduga Maharaja. Palangka Sriman Sriwacana ini bisa dilihat di depan bekas Keraton Surosowan di daerah Banten dan masyarakat Banten menyebutnya dengan Watu Gilang yang berarti mengkilap dan memiliki arti yang sama dengan Sriman.
Sesudah terjadi persekutuan dari Kesultanan Demak dan juga Cirebon, ajaran agama Islam mulai memasuki Parahyangan dan menimbulkan keresahan untuk Jaya Dewata dan kemudian ia membatasi pedagang muslim yang masuk di Pelabuhan kerajaan Sunda supaya pengaruh Islam terhadap pribumi bisa diperkecil. Akan tetapi nyatanya pengaruh agama Islam jauh lebih kuat dan Pajajaran akhirnya memutuskan untuk berkoalisi dengan Portugis agar bisa mengimbangi Kesultanan Demak dan juga Cirebon. Pajajaran lalu memberikan kesempatan untuk perdagangan bebas di pelabuhan Kerajaan Pajajaran dengan imbalan berupa bantuan militer jika Kesultanan Demak dan Cirebon menyerang Pajajaran. Kekuasaan dari Pajajaran akhirnya jatuh ke Kesultanan Banten di tahun 1524 dan pasukan Demak yang bergabung dengan Cirebon mendarat di Banten dan ajaran Islam yang dibawa para pendatang pun menarik perhatian dari masyarakat sampai ke pedalaman Wahenten Girang.
Sunan Gunung Jati memberikan petunjuk untuk anaknya yakni Maulana Hasanuddin agar membangun sebuah pusat pemerintahan di daerah Wahanen Girang serta membangun kota di pesisir sehingga akhirnya terbentuk Kerajaan Banten. Tahun 1570, Maulana Yusuf naik tahta dan menjadi raja Banten menggantikan sang ayah yakni Maulana Hasanuddin. Ia meneruskan ekspansi menuju pedalaman Sunda serta akhirnya berhasil mengalahkan Pakuan Pajajaran. Tahun 1527, pelabuhan Sunda Kelapa juga jatuh ke pasukan Islam yang membuat Pajajaran dan Portugis menjadi terputus sehingga Kerajaan Pajajaran semakin melemah.
Sedangkan Prabu Ratu Dewata yang memerintah dari tahun 1535 sampai dengan 1543 juga tidak menjalankan pemerintahan dengan baik dan lebih mengutamakan menjadi pendeta yang menyebabkan rakyat menjadi terabaikan. Sedangkan penerusnya yakni Ratu Sakti sangat senang bermain wanita dan Raja Mulya sangat senang menghamburkan harta sambil mabuk yang membuat Kerajaan Pajajaran tidak bisa dipertahankan lagi. Maulanan Yusuf menjadi penerus kekuasaan Sunda yang sah sebab diperkuat juga dengan garis keturunan yang dimilikinya yakni cicit dari Sri Baduga Maharaja, Raja pertama dari Kerajaan Pajajaran. Sesudah berhasil dikalahkan Banten, beberapa punggawa istana pindah dan menetap di Lebak dan hidup di pedalaman sambil terus memakai cara kehidupan mandala yang ketat dan kelompok masyarakat ini masih ada sampai sekarang yang dikenal dengan Suku Baduy. Baca Artikel terkait lainnya Sejarah Candi KalasanSejarah Candi CethoCandi Peninggalan Budha, dan Pertempuran Medan Area.
Peninggalan Sejarah Kerajaan Pajajaran
Selain Naskah Babad, Kerajaan Pajajaran juga memiliki beberapa peninggalan lain yang masih bisa kita lihat hingga sekarang.
  1. Prasasti Cikapundung
Prasasti Cikapundung ditemukan oleh warga di sekitar Sungai Cikapundung, Bandung pada tanggal 8 Oktober 2010. Dalam Batu Prasasti ini memiliki tulisan Sunda kuno yang menurut perkiraan berasal dari abad ke-14. Tidak hanya terdapat huruf Sunda kuno, pada prasasti tersebut juga terdapat beberapa gambar seperti telapak tangan, wajah, telapak kaki dan juga 2 baris huruf Sunda kuno dengan tulisan ” unggal jagat jalmah hendap” dengan arti semua manusia di dunia ini bisa mengalami sesuatu apapun. Seorang peneliti utama dari Balai Arkeologi Bandung yakni Lufti Yondri berkata jika prasasti tersebut adalah Prasasti Cikapundung.
  1. Prasasti Huludayeuh
Prasasti Huludayeuh ini ada di bagian tengah sawah di Kampung Huludayeuh, Desa Cikalahang, Kecamatan Sumber sesudah pemekaran Wilayang menjadi Kecamatan Dukupuntang, Cirebon. Prasasti ini sudah sejak lama diketahui oleh masyarakat sekitar akan tetapi untuk para arkeologi dan juga ahli sejarah baru mengetahui keberadaan prasasti tersebut di bulan September 1991. Isi dari prasasti tersebut terdiri dari sebelas baris tulisan beraksa serta bahasa Sunda kuno. Akan tetapi batu prasasti tersebut ditemukan dalam keadaan yang sudah tidak utuh dan membuat beberapa aksara juga ikut hilang. Permukaan batu prasasti tersebut juga sudah agak rusak dan beberapa tulisan sudah aus sehingga beberapa isi dari prasasti tersebut tidak bisa terbaca. Secara garis besar, prasasti ini menceritakan tentang Sri Maharaja Ratu Haji di Pakwan Sya Sang Ratu Dewata yang berhubungan dengan beberapa usaha untuk membuat makmur negerinya.
  1. Prasasti Pasir Datar
Prasasti ini ditemukan pada sebuah perkebunan kopi yang terletak di Pasir Datar, Cisande, Sukabumi di tahun 1872 dan sekarang sudah disimpan pada Museum Nasional Jakarta. Prasasti ini terbuat dari material batu alah yang masih belum ditranskripsikan hingga saat ini sebab isinya sendiri belum bisa diartikan. Baca Artikel terkait lainnya Sejarah Candi MendutSejarah Kota SemarangSejarah Wali SongoSejarah Kerajaan Kutai Kertanegara Lengkap.
  1. Prasasti Perjanjian Sunda Portugis
Sejarah Kerajaan PajajaranPrasasti Perjanjian Sunda Portugis merupakan prasasti dengan bentuk tugu batu yang berhasil ditemukan tahun 1918 di Jakarta. Prasasti ini menjadi tanda dari perjanjian Kerajaan Sunda dengan Kerajaan Portugis yang dibuat oleh utusan dagang Kerajaan Portugis dari Malaka dan di pimpin Enrique Leme yang membawa beberapa barang untuk diberikan pada Raja Samian [Sanghyang] yakni Sang Hyang Surawisesa seorang pangeran yang menjadi pimpinan utusan Raja Sunda.
Prasasti ini dibangun diatas permukaan tanah yang juga ditunjuk sebagai tempat benteng dan gudang orang Portugis. Prasasti ini ditemukan dengan cara melakukan penggalian saat membangun sebuah gudang di bagian sudut Prinsenstraat yang sekarang menjadi jalan cengkeh dan juga Groenestraat yang sekarang menjadi jalan Kali Besar Timur I dan sudah termasuk ke dalam wilayah Jakarta Barat. Sedangkan untuk replikanya sudah dipamerkan pada Museum Sejarah Jakarta.
  1. Prasasti Ulubelu
Sejarah Kerajaan PajajaranPrasasti ini merupakan peninggalan Kerajaan Sunda atau Pajajaran dari abad ke-15 M yang berhasil ditemukan di Ulubelu, Desa Rebangpunggung, Kotaagung, Lampung tahun 1936. Walau ditemukan di Lampung, Sumatera Selatan, akan tetapi para sejarawan menduga jika aksara yang dipergunakan pada prasasti ini merupakan aksara Sunda kuno yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Pajajaran tersebut. Anggapan ini juga dipekruat dengan wilayah dari Kerajaan Sunda yang juga meliputi wilayah Lampung. Sesudah kerajaan Pajajaran runtuh oleh Kesultanan Banten, kekuasaan Sumatera Selatan tersebut dilanjutkan Kesultanan Banten. Isi dari prasasti ini adalah mantra tentang permohonan pertolongan yang ditujukan pada para Dewa utama yakni Batara Guru [Siwa], Wisnu dan juga Brahma serta Dewa penguasa tanah, air dan juga pohon supaya keselamatan dari segala musuh bisa didapatkan.
  1. Situs Karangkamulyan
Sejarah Kerajaan PajajaranSitus ini ada di Desa Karangkamulyan, Ciamis, Jawa Barat yang merupakan peninggalan dari Kerajaan Galuh Hindu Buddha. Situs Karangkamulyan ini menceritakan tentang Ciung Wanara berkaitan dengan Kerajaan Galuh. Cerita ini kental dengan kisah pahlawan hebat yang mempunyai kesaktian serta keperkasaan yang tidak dimiliki oleh orang biasa dan hanya dimiliki oleh Ciung Wanara. Dalam area sekitar 25 Ha tersebut tersimpan berbagai benda mengandung sejarah mengenai Kerajaan Galuh yang kebanyakan berupa batu.
Batu-batu tersebut tersebar dengan berbagai bentuk dan beberapa batu yang ada di dalam bangunan strukturnya terbuat dari tumpukan batu dengan bentuk yang hampir serupa dan bangunan mempunyai sebuah pintu yang membuatnya tampak seperti sebuah kamar. Batu-batu tersebut mempunyai nama dan kisah yang berbeda-beda. Nama-nama tersebut diberikan oleh masyarakat sekitar yang diperoleh dengan cara menghubungkan kisah Kerajaan Galuh seperti pangcalikan atau tempat duduk, tempat melahirkan, lambang peribadatan, cikahuripan dan juga tempat sabung.
  1. Prasasti Kebon Kopi II
Prasasti yang memiliki nama lain Prasasti Pasir Muara merupakan peninggalan dari Kerajaan Sunda Galuh yang ditemukan tidak jauh dari Prasasti Kebon Kopi I yang adalah peninggalan dari Kerajaan Tarumanegara. Namun prasasti ini hilang karena dicuri pada sekitar tahun 1940-an. Seorang pakar bernama F.D.K Bosch pernah mempelajari prasasti tersebut dan menuliskan jika dalam prasasti terdapat tulisan bahasa Melayu kuno yang menceritakan tentang seorang Raja Sunda menduduki tahtanya kembali dan menafsirkan angka tahun kejadian bertarikh 932 Masehi. Prasasti ini ditemukan di Kampung Pasir Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor, Kabupaten Bogor, Jawa Barat abad ke-19 saat tengah dilaksanakan penebangan hutan untuk dibuat lahan kebun kopi dan prasasti ini ada di sekitar 1 km dari batu prasasti Kebonkopi I yakni Prasasti Tapak Gajah. Baca Artikel terkait lainnya Masa Penjajahan Belanda di IndonesiaSejarah Runtuhnya Bani UmmayahSejarah Candi Gedong SongoSejarah Kerajaan Majapahit.
  1. Prasasti Batutulis
Prasasti Batutulis diteliti tahun 1806 yakni dengan pembuatan cetakan tangan Universitas Leiden di Belanda. Pembacaan pertama dilakukan oleh Friederich pada tahun 1853 dan hingga tahun 1921 sudah terhitung 4 orang ahli yang juga meneliti isi dari Prasasti Batutulis tersebut, akan tetapi Cornelis Marinus Pleyte menjadi satu-satunya orang yang lebih mengulas tentang lokasi dari Pakuan, sedangkan peneliti lain lebih fokus dalam megnartikan isi dari Prasasti.  Penelitian dari Pleyte itu dipublikasikan pada tahun 1911 dan di dalam tulisannya yakni Het Jaartal op en Batoe-Toelis nabij Buitenzorg dan jika diartikan menjadi angkat tahun pada Batutulis dekat Bogor.
Pleyte memberi penjelasan [Waar alle legenden, zoowel als de meer geloofwaardige historische berichten, het huidige dorpje Batoe-Toelis, als plaats waar eenmal Padjadjaran’s koningsburcht stond, aanwijzen, kwam het er aleen nog op aan. Naar eenige preciseering in deze te trachten”] yang berarti Dalam legenda dan juga berita sejarah yang lebih dipercaya, Kampung Batutulis menjadi tempat Puri Kerajaan Pajajaran dan masalah yang ditimbulkan hanya dengan menelusuri letak yang benar. Pleyte mengatakan puri indentik dengan kota Kerajaan dan kadatuan Sri Bima Narayana Madura Suradipati dengan Pakuan adalah kota. Babad Pajajaran menggambarkan jika Pakuan dibagi menjadi Dalem Kitha [Jero Kuta] dan juga Jawi Kitha [Luar Kuta] yang berarti kota dalam dan kota luar.
Pleyte juga menemukan benteng tanah di Jero Kuta yang sekarang berada doarah Sukasari pertemuan Jalan Siliwangi dengan Jalan Batutulis dan letak Keraton diduga berada di sekitar Batutulis. Laporan yang diberikan oleh Adolf Winkler tahun 1690 disebutkan jika di Batutulis, ia menemukan lantai berbatu yang tersusun sangat rapi dan dengan penjelasan orang yang mengantarnya, itulah letak dari Istana Kerajaan yang diukur dari lantai sampai kearah paseban tua ditemukan 7 pohon beringin, akan tetapi lokasi pastinya masih menjadi sebuah misteri hingga sekarang.
Sesudah Raja Pajajaran pindah menuju Pakuan, pemerintahan di Galuh Kawali dipimpin Prabu Ningratwangi dengan masa pemerintahan dari tahun 1428 sampai 1501 mewakili sang kakak Sri Baduga Maharaja. Sesudah itu pemerintahan Galuh dipimpin Prabu Jayaningrat periode 1501 sampai dengan 1528 dan ia merupakan Ratu Galuh terakhir sebelum Kerajaan runtuh dan ditaklukan oleh Kesultanan Cirebon. Demikian ulasan lengkap tentang Sejarah Kerajaan Pajajaran lengkap yang bisa kami berikan, semoga bisa menambah informasi seputar sejarah khususnya kerajaan di tanah air.

kisah legenda nyi roro kidul

Kamis Mistis: Kisah Legenda Nyi Roro Kidul, Sang Penjaga Laut Selatan

Apakah benar orang yang memakai pakaian hijau di pantai selatan akan meninggal tergulung ombak? Dan rohnya jadi pengawal dari kerajaan Nyi Roro Kidul?
Bagi masyarakat Jawa, ia adalah sosok yang sangat ditakuti sekaligus dihormati hingga sekarang. Meski keberadaannya masih misterius, namun cerita legenda Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan masih terus diperbincangkan. Lantas, siapa sebenarnya sosok dari penjaga wilayah selatan Jawa (Samudera Hindia) ini?
Kisah legenda tentang Ratu Selatan, Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyai Roro Kidul memang sudah tersohor di mana-mana, bahkan wisatawan asing pun tak jarang sengaja datang ke pantai selatan Jawa demi membayar rasa penasarannya kepada sosok Nyi Roro Kidul.
Banyak versi yang menceritakan tentang asal-usul dari penjaga laut selatan ini. Salah satu yang cukup populer diambil dari buku cerita rakyat Yogyakarta.

Asal-Usul Nyi Roro Kidul

Cerita legenda Nyi Roro Kidul berawal dari seorang putri berparas cantik bernama Kadita. Karena kecantikannya yang memesona, ia juga dijuluki Dewi Srengenge (matahari yang indah). Ayah Kadita merupakan seorang raja bernama Munding Wangi.
Memiliki anak berparas cantik seperti Kadita, nyatanya tak membuat Munding Wangi bahagia. Pasalnya, ia tak ingin mempunyai anak wanita. Sampai akhirnya, Munding Wangi menikah lagi dengan Dewi Mutiara. Hasilnya, ia dikaruniai seorang putra dan langsung membuat Munding Wangi bahagia tak kepalang. Meskipun begitu, rasa sayang Munding Wangi kepada Kadita tetap tidak akan luntur.
Di sisi lain, Dewi Mutiara berharap jika putranya bisa menjadi raja, dan mengupayakan apapun demi mewujudkan keiinginannya tersebut. Bahkan ia pernah mengusir Kadita ke luar kerajaan yang membuat raja Munding Wangi murka.
Tentunya, raja Munding Wangi tak akan membiarkan siapapun menyakiti putri cantiknya. Namun Dewi Mutiara tak hilang akal dan terus mencoba mengusir Kadita.
Esoknya, Dewi Mutiara mengutus seorang dukun untuk mengutuk Kadita menjadi penuh kudis. Waktu Kadita terjaga, dia menyadari seluruh tubuhnya sudah berbau busuk yang membuat dirinya menangis histeris.
Mendengar kabar tersebut, raja sangat terpukul dan sedih. Ia memanggil tabib dan orang pintar untuk menyembuhkan penyakit Kadita. Sayangnya cara tersebut tak berhasil.  Raja yang menyadari jika penyakit putrinya itu tak wajar,  akhirnya mengutus putrinya untuk keluar dari kerajaan dan menghindari gunjingan di semua negara.
Dalam perjalananya selama tujuh hari tujuh malam, Kadita tiba di Samudera Selatan. Ia memandang lautan yang sangat jernih dan bersih.
Selepas itu, Kadita mencoba melompat dan berenang ke tengah lautan. Ajaibnya, saat tubuhnya terkena air samudera,  kudisnya sedikit demi sedikit hilang dan dirinya menjadi cantik kembali bahkan lebih cantik dari sebelumnya.
Bahkan Kadita sekarang mempunyai kekuasaan terhadap Samudera Selatan. Ia pun dijuluki sebagai Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan yang hidup abadi.

Sebagai Ratu Pantai Selatan, keberadaan Nyi Roro Kidul masih sangat dihormati oleh masyarakat setempat. Bahkan ada beberapa tempat yang konon menjadi penghubung dunia nyata dengan Nyi Rorol Kidul.

jelajahi kota hilang sukabumi

jelajahi kota hilang SUKABUMI

2

kota apa yang anda kenal di kawasan Jawa barat?
mayoritas penduduk negeri pasti menjawab Bandung karena ibu kota propinsi, atau Bogor sebagai kota terpesat kedua pembangunanya dan kota pendidikan konservasi alam.
mungkin sebagian lainnya menyebut Cianjur kota dingin dengan wisata Puncaknya, Karawang kota sejarah awal berdidirnya negeri, atau Tasikmalaya, Cirebon, bekasi dlll.
tapi pernahkah anda mendengar kota Sukabumi?
bagi para pencinta sinetron tahun 2000 awal, orang mengenal sukabumi sebagai kota kelahiran artis cantik Dessy ratnasari namun itu hanya segelintir orang saja. ketika saya berkunjung atau lebih tepatnya mennuntut ilmu di jawa bagian timur, teman-teman saya 60 persen tidak atau belum kenal kota kelahiran saya ini (Sukabumi). sehingga saya lebih sering mengenalkan diri “saya dari bandung”, hal itu saya katakan karena supaya menghemat energi untuk menjelaskan letak dimana kota kelahiran saya tadi (rasanya tidak mungkin setiap pergi kuliah sya bawa peta jawa barat ke kampus).
selain tidak terkenal sebagai kota sejarah atau kota pendidikan, jalur atau letak kota Sukabumi sendiri berada di pinggiran laut selatan. hal ini diperparah dengan kemacetan yang selalu menghantui kota ini, jalur dari bogor menuju sukabumi yang sejatinya bisa ditempuh deangan waktu 90 menit bila perjalan malam atau subuh, hari biasa bisa mencapai jangkauan 180 menit, luarr biasa!
maka tidak heran bila perekonomian sukabumi jauh tertinggal dibandingkan tetangga dekatnya Bogor dan Cianjur.
tapi apakah anda tahu bahwa sebenarnya alam sukabumi menyimpan pesona yang sangat luar biasa indahnya. Mari kita nikamati satu demi satu:
1. Situ gunung
Jika ingin menikmati suasana pegunungan yang lebih kental, lanjutkan saja perjalanan ke Taman Wisata Alam Situ Gunung, bagian dari Taman Nasional Gede-Pangrango di Sukabumi. Letaknya sekitar 123 kilometer dari Jakarta, tepat sebelum Pos Polisi Sektor Cisaat, pelancong harus berbelok ke timur menuju kaki Gunung Gede-Pangrango. Jarak tempuh dari Cisaat ke Situ Gunung kira-kira 7 kilometer.
Situ Gunung yang terletak di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ini berada di ketinggian 950-1.150 meter di atas permukaan laut dengan suhu udara 16-28 derajat celsius.
Berada di kawasan wisata seluas hampir 120 hektar, banyak yang ditawarkan dalam wisata alam Situ Gunung. Yang terasa begitu istimewa di kawasan ini tentu saja pemandangan alam berupa danau seluas 6 hektar, Situ Gunung. Keindahan makin lengkap dengan adanya air terjun yang disebut Curug Sawer. Jika mengunjungi obyek wisata ini, bukan hanya pemandangan indah yang ditawarkan, tetapi sekaligus rute tracking melewati membelah bukit dan pinggir danau.
Sambil berjalan menikmati keindahan alam pegunungan ini, pelancong bisa melihat dari dekat flora yang tumbuh di Situ Gunung, di antaranya puspa (Schima walichi), rasamala (Altingia exelsa), damar (Agathis loranthifolia), saninten (Castania argantea), gelam (Eugenia fastigiata), lemo (Litsea cubeba), dan harendong cai (Medinela speciosa). Jika beruntung, pelancong bisa melihat babi hutan, kijang, macan tutul, kera, surili, jaralang, trenggiling, ayam hutan, dan tekukur.
2. Gunung gede- pangrango
Gunung Gede terletak tidak terlalu jauh dari kota Jakarta maupun kota Bandung, sekitar 2,5 jam perjalanan dan bisa ditempuh baik dengan kendaraan umum (Bus) maupun kendaraan pribadi. Umumnya para pengunjung masuk dari pintu Cibodas, walaupun sebenarnya Gunung Gede memiliki beberapa alternatif pintu masuk seperti Gunung Putri, dan Selabintana (Sukabumi).
Berada dalam ruang lingkup Taman Nasional Gede Pangrango, taman nasional ini terbentang di tiga kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Cianjur dan Sukabumi, dengan ketinggian 1.000 – 3.000 Meter di atas Permukaan laut. Suhu rata-rata di puncak gunung Gede 18 °C dan di malam hari suhu puncak berkisar 5 °C dengan musim pendakian terbaik sekitar bulan Juni s/d September.
Selain bentang alam yang memukau, keunikan lain taman nasional Gede – Pangrango ialah kekayaan ekosistemnya. Dipenuhi oleh keanekaragaman tumbuhan langka & endemik, taman nasional ini juga dihuni oleh satwa langka yang sangat dilindungi seperti Owa & Elang Jawa, sehingga tak jarang para peneliti dunia datang ke tempat ini untuk melakukan penelitian.
3. Pantai Pelabuhan ratu
Pantai ini tidak hanya menawarkankan keindahan pemandangan laut, tapi juga berbagai paket wisata, dari mulai wisata belanja, hingga yang menantang nyali anda seperti surfing dan arung gelombang. Beberapa lokasi wisata yang layak anda kunjungi antara lain tempat pelelangan ikan, tempat pertemuan antara para nelayan dan pembeli ikan segar. Namun jika anda ingin menikmati keindahan pemandangan laut, tidak sala juka anda mengunjungi pantai Citepus. Sedangkan goa lalay juga sangat layak untuk anda kunjungi karena di sini anda dapat menyaksikan jutaan kelelawar pemakan serangga yang serentak keluar pada sore hari.
4. Pantai Ujung genteng
Wilayah pesisir pantai selatan Sukabumi yang satu ini tidak hanya menawarkan keindahan pantai dengan gugusan batu karang di tengah laut, tapi juga pemandangan alam berupa rimba belantara, sungai Cikaso dan air terjun tiga lintasan. Di sini pun anda dapat menikmati wisata sejarah berupa break water peninggalan belanda. Namun jika anda ingin mendapatkan sesuatu yang berbeda, kunjungilah pantai Pangumbahan. Selain dapat menyaksikan hamparan pasir putihnya yang menawan, anda juga dapat melakukan pengamatan sekaligus menyaksikan penetasan penyu hijau.
5. Pantai cisolok
Selain pemandangan laut, beberapa lokasi di Cisolok menawarkan ragam objek wisata, dari mulai wisata rohani, kolam air panas hingga surfing dan arung gelombang. Jika anda bersama keluarga hanya ingin menghabiskan waktu berlibur dengan hanya menikmati pemandangan laut, kunjungilah objek wisata rohani di mesjid wisata Cisolok. Lokasi ini sangat aman dan nyaman untuk mengasuh buah hati anda. Namun jika anda bosan dengan pemandangan laut, maka kunjungilah kolam pemandian air panas. Di sini anda juga dapat menyaksikan perimata khusus yaitu kera dan lutung yang bergelantungan di pohon-pohon di sekeliling lokasi pemandian air panas.
Air terjun dengan ketinggian hampir 80 meter ini terdiri dari 3 air terjun dan lebar tebingnya hampir 100 meter.
Berada di kampung Ciniti, kelurahan Cibitung, kecamatan Cibitung-Jampang Kulon. Untuk mencapainya selain berjalan kaki menyusuri pematang sawah, dapat juga menggunakan perahu motor.
Biasanya para tamu setelah melapor ke loket tiket masuk, disodorkan dua buah tiket Rp2.000, per orang, dan satu paket perahu motor Rp80 ribu untuk pergi pulang. Satu perahu berkapasitas maksimal 10 orang. Perahu motor tersebut akan menunggu para pengunjung selama tiga jam.
Setelah membayar tiket masuk, pengunjung langsung naik perahu yang sudah siap di bantaran sungai. Kemudian perahu langsung berjalan melewati sungai Cikaso selama lima menit lalu masuk ke anak sungai Cikaso yang dialiri air dari air terjun.
Kemudian pengunjung diturunkan di bantaran sungai dan masuk ke dalam area air terjun. Dari jauh sudah terdengar deburan limpahan air yang terjun dari ketinggian. Sebentar saja berjalan, terpampanglah lukisan alam nan cantik.
Air terjun Cikaso terbentang nan megah dengan deburan airnya yang berwarna putih melewati tiga buah air terjunnya. Dihiasi bebatuan besar di kiri dan kanannya serta pepohonan menambah keasrian alam curug ini. Masing-masing air terjun mempunyai nama masing. Yang kiri bernama Curug Asepan, tengah bernama Curug Meong dan kanan bernama Curug Aki.
Di sana sudah terdapat empat warung makan, sebuah warung suvenir yang menjajakan kaus-kaus bertuliskan dan bergambar Curug Cikaso serta dua buah toilet. Para pengunjung banyak yang asik berfoto ria sambil berenang atau sekedar main air sambil duduk di bebatuan. Tidak sedikit remaja yang berani berenang di pinggiran air terjun untuk sekedar mencapai batu-batu besar.
Sayang masih banyak, keindahan curug ini agak terganggu dengan banyaknya sampah-sampah yang terkumpul di pinggiran air terjun. Belum lagi sampah-sampah yang dibawa pengunjung di area sekitar warung-warung. Apalagi tidak nampak satu tempat sampah pun disediakan di sana.
Peringatan soal keamanan juga belum ada, hingga banyak pengunjung yang asyik berenang tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri.
Padahal tumpahan air terjun ini, kabarnya membentuk jeram yang kuat dan dasar sungai mencapai kedalaman 30 meter. Mungkin sebaiknya diberi pembatas daerah aman di sekitar air terjun agar resiko kecelakaan bagi pengununjung dapat diminimalisir.
Curug Cikaso sebenarnya bernama Curug Ciniti, sesuai nama kampung wilayah tersebut, namun karena melewati aliran sungai Cikaso, maka masyarakat lebih banyak menyebutnya dengan nama Curug Cikaso.
Pengemasan wisata air terjun ini sangatlah menarik, mulai dari naik perahu sampai menikmati keindahan air terjunnya.
Tinggal bagaimana menjaga kebersihan dan kenyamanannya. Hal itu tidak hanya tanggung jawab pengelola dan pemda setempat tetapi juga diperlukan kesadaran para wisatawan yang datang, sehingga keindahan Air terjun ini dapat terjaga dan tetap lestari.
7. Pondok halimun
Tempat lain yang tak kalah menawan adalah Pondok Halimun, yang berjarak sekitar 5 kilometer arah barat laut Selabintana. Setelah melewati perkebunan teh yang menghijau di daerah Perbawati, wisatawan akan mendapatkan keteduhan di Pondok Halimun.
Di tempat wisata yang berada tak jauh dari gerbang masuk Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango ini, wisatawan akan mendapatkan tempat beristirahat yang amat teduh dan sepi. Ditemani aliran hulu Sungai Cipelang yang jernih, wisatawan bisa mendapatkan kesegaran.
Jika sedang beruntung, wisatawan bisa menyaksikan atraksi kawanan monyet jenis lutung dan surili di dekat pintu masuk taman nasional. Di Pondok Halimun, wisatawan sering menghabiskan waktu untuk makan bersama perbekalan dari rumah. Penduduk Sukabumi biasa menyebutnya dengan ngaliwet, menu makanan yang terdiri dari nasi liwet, ikan asin bakar, tahu atau tempe goreng, sambal, dan lalap.
Wisatawan juga bisa memesan kepada penduduk sekitar ketika berkunjung ke Pondok Halimun. Di Pondok Halimun, udaranya amat dingin sehingga tak sedikit yang senang menikmati jagung bakar.

review bedak marcks, manfaat dan harga

Review Bedak Marcks, Manfaat dan Harga


Salah satu produk bedak yang legendaris dan sudah lama dikenal oleh masyarakat adalah Bedak Marcks. Produk bedak yang satu ini bahkan masih banyak digunakan hingga saat ini dan sering direkomendasikan oleh para dokter untuk perawatan kulit. Bedak Marcks sangat mudah dikenali dari logo dan kemasannya yang khas, yakni bagian bodi kemasan yang berwarna putih dengan tutup kemasan berwarna kuning dengan logo khas Bedak Marcks yang melegenda. 

Varian Bedak Marcks

Bedak Marcks biasa memiliki 3 varian yakni Rose, Putih dan Creme. Ketiga varian ini memiliki warna dasar terang, namun yang paling natural adalah Bedak Marcks Creme yang bisa membuat wajah terlihat lebih cerah tanpa harus terkesan menor. Ketiga varian ini ditujukan untuk kelas menengah ke bawah dan telah lama menjadi bagian dari produk kecantikan yang banyak digunakan wanita Indonesia sejak dahulu.


bedak marcks,review bedak marcks,harga bedak marcks,bedak marcks untuk jerawat,bedak marcks venus,bedak marcks kemasan baru,manfaat bedak marcks,bedak tabur marcks,bedak marcks bisa menghilangkan jerawat,bedak marcks invisible,bedak marcks padat,marcks bedak,bedak marcks review,bedak marcks rose,bedak marcks venus two way cake,bedak marcks natural beige,manfaat bedak marcks untuk jerawat,harga bedak marcks venus


Demi memperluas pangsa pasar, pada tahun 2004 PT. Kimia Farma selaku produsen dari Bedak Marcks merilis seri terbaru yakni Bedak Marcks Venus. Seri terbaru ini rencananya akan ditujukan untuk market menengah keatas, sehingga dari segi kualitas dan harga berbeda dari Bedak Marcks biasa yang sudah ada. Seri Bedak Marcks Venus tampil dengan 3 varian yakni bedak tabur, bedak padat dan two way cake. 


Varian Bedak Marcks Venus

Bedak Marcks kemasan baru atau Bedak Marcks Venus hadir sebagai jawaban bagi wanita Indonesia yang setia menggunakan produk Bedak Marcks namun menginginkan kualitas yang lebih baik. Bedak Marcks Venus hadir dengan 3 varian yakni bedak tabur, bedak padat dan bedak two way cake. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing seri Bedak Marcks Venus.

1. Bedak Tabur (Loose Powder)
Seri bedak tabur dari varian Bedak Marcks Venus hadir dengan formula yang ringan. Bedak tabur ini memiliki kandungan Salycil Acid yang bisa membantu dalam mengatasi jerawat, sehingga produk ini cocok untuk digunakan pada saat kulit wajah berjerawat. Selain itu teksturnya yang ringan, membuat seri ini banyak direkomendasikan oleh dokter dan pakar kulit untuk digunakan sehari-hari.

2. Bedak Padat (Compact Powder)
Bedak padat dari Bedak Marcks Venus cocok untuk digunakan bagi perempuan yang aktif sepanjang hari. Bedak ini membuat wajah tampil lebih segar dan cantik. Selain itu, kemasannya yang padat membuatnya mudah untuk dibawa kemana-mana. Kandungannya yang berupa SPF12 juga bagus dalam membantu kulit wajah menghadapi ancaman sinar matahari. 

3. Bedak Two Way Cake
Bedak Two Way Cake bisa digunakan apabila ingin tampil flawless dan cantik menawan. Produk ini juga sudah dilengkapi dengan foundation, sehingga tidak perlu repot mengaplikasikan foundation terlebih dahulu sebelum menggunakan bedak. Bedak Marcks Venus Two Way Cake memiliki kandungan SPF 18, vitamin E dan antioksidan. Kandungan Vitamin E akan membantu menjaga kelembaban kulit, sedangkan SPF 18 akan membantu mengurangi paparan sinar ultra violet matahari pada wajah.


Komposisi Bedak Marcks

Bedak Marcks memiliki bahan kandungan tertentu di dalamnya. Berikut 4 komposisi utama yang terdapat di dalam produk Bedak Marcks.

1. Salycid Acid
Salycil Acid merupakan bahan yang berfungsi dalam membantu mengatasi jerawat pada wajah. 

2. Corn Starch
Corn Starch merupakan bahan yang bisa membantu menyerap kelebihan minyak yang terdapat pada kulit wajah. 

3. Zinc Stearate dan Zinc Oxide
Kedua bahan ini merupakan bahan dasar untuk membuat alas bedak. Fungsinya adalah sebagai pelindung dan anti iritasi.

4. Titanium Dioxide
Bahan terakhir ini mampu membantu kulit mengurangi resiko dari paparan sinar matahari yang berbahaya.

5. Kandungan Lain
Kandungan lain yang terdapat di dalam Bedak Marcks adalah Talcum, Zinci Stearas, Amylum Maydis, Zinci Oxydum, Perfume Marcks, dan Acidium Salicylum 0,08 gram. 


Review Bedak Marcks

Meskipun Bedak Marcks biasa terbilang produk lama dan sudah banyak yang menggunakan, namun bagi yang belum pernah mencobanya sama sekali tentu penasaran dengan Bedak Marcks. Berikut ini review Bedak Marcks yang bisa dijadikan acuan untuk membeli produk ini.

bedak marcks,review bedak marcks,harga bedak marcks,bedak marcks untuk jerawat,bedak marcks venus,bedak marcks kemasan baru,manfaat bedak marcks,bedak tabur marcks,bedak marcks bisa menghilangkan jerawat,bedak marcks invisible,bedak marcks padat,marcks bedak,bedak marcks review,bedak marcks rose,bedak marcks venus two way cake,bedak marcks natural beige,manfaat bedak marcks untuk jerawat,harga bedak marcks venus


Shade
Bedak Marcks memiliki 3 varian yang berbeda yakni White, Rose dan Creme. Ketiganya memiliki warna yang cenderung terang, sehingga terkadang bisa menyulitkan bagi pengguna yang pertama kali menggunakan produk ini agar sesuai dengan warna kulit. Bedak Marcks White menghadirkan warna putih terang, kemudian untuk Bedak Marcks Rose memiliki warna pink terang dan untuk Bedak Marcks Creme hadir dengan warna kuning terang. Untuk memudahkan pemilihan varian bedak yang cocok digunakan pada warna kulit biasanya shade White lebih cocok digunakan untuk kulit dengan warna putih, kemudian untuk kulit sawo matang lebih cocok dengan shade Rose, sedangkan Creme cocok digunakan bagi yang memiliki warna kulit kuning langsat.

Tekstur
Dari segi tekstur, semua varian dari Bedak Marcks memiliki tekstur bubuk yang halus serta ringan. Karena teksturnya yang halus, Bedak Marcks mudah di blend dan finishingnya matte.

Staying Power
Bedak Marcks dengan teksturnya yang ringan tidak memiliki staying power yang lama. Bedak ini mudah hilang atau tersapu angin setelah beberapa menit penggunaan. Meskipun saat pengaplikasiannya bedak terasa nempel di wajah, namun tidak berapa lama kemudian, bedak akan hilang. Agar bedak bisa bertahan lebih lama, Anda bisa menggunakannya bersamaan dengan warna foundation dan bedak Two Way Cake. Caranya, pakailah foundation terlebih dahulu, kemudian taburkan Bedak Marcks ke bagian yang sudah diberikan foundation, yang terakhir tepukkan bedak Two Way Cake untuk finishingnya. Bagi sebagian orang, bedak yang mudah luntur bisa menjadi keuntungan, karena wajah tidak lagi terlihat menor karena over make up.

Oil Control
Bedak Marcks memiliki kemampuan yang baik dalam hal oil control. Cukup dengan mengaplikasikan produk ini sebagai setting powder, maka minyak pada wajah akan bisa dikontrol dengan baik. Namun, idealnya Bedak Marcks tidak digunakan pada saat kulit wajah sedang dehidrasi atau kering, karena jika digunakan maka bisa memperjelas bagian-bagian wajah yang kering dan terkelupas dari kulit. Oleh karena itu, sebaiknya gunakan BB cream atau foundation apabila ingin menggunakan Bedak Marcks setiap hari agar terhindar dari kulit wajah yang kering.

Coverage
Coverage dari Bedak Marcks terbilang tipis atau justru tidak ada coverage sama sekali, sehingga tidak bisa diandalkan untuk menutupi area wajah seperti jika memiliki warna kulit yang tidak rata, noda hitam pada wajah, kemerahan pada wajah, jerawat ataupun bekas jerawat yang belum hilang sepenuhnya. Apabila penggunaannya terlalu banyak, Bedak Marcks bisa menimbulkan bintik-bintik putih pada wajah.  

Aroma
Bedak Marcks memiliki aroma yang hampir sama dengan kosmetik zaman dahulu. Sebagian orang berpendapat Bedak Marcks memiliki wangi floral yang cukup kuat, namun aromanya tidak tahan lama dan tidak terlalu mengganggu.

Kemasan Bedak Marcks
Bedak Marcks memiliki kemasan yang sama untuk setiap variannya, yakni terbuat dari plastik yang tidak mudah pecah. Sayangnya, tutupnya tidak tertutup dengan rapat sehingga mudah terbuka. Oleh karena itu, berhati-hatilah saat menggunakannya dan meletakkannya kembali (pastikan tertutup dengan baik) agar tidak tumpah dan mengotori barang-barang pribadi. Selain itu, Bedak Marcks tidak dilengkapi dengan brush atau sponge, sehingga perlu membelinya secara terpisah. 

Manfaat Bedak Marcks
Bedak Marcks cukup banyak direkomendasikan oleh dokter kulit dan pakar kecantikan untuk membantu perawatan wajah. Sebagian konsumen juga merasakan manfaat penggunaan Bedak Marcks yakni jerawat yang cepat kering dan minyak di kulit wajah yang lebih terkontrol.


Harga Bedak Marcks

Harga Bedak Marcks berbeda antara Bedak Marcks kemasan lama dengan Bedak Marcks kemasan baru (Bedak Marcks Venus). Berikut daftar harga terbaru dari Bedak Marcks dan Bedak Marcks Venus.


bedak marcks,review bedak marcks,harga bedak marcks,bedak marcks untuk jerawat,bedak marcks venus,bedak marcks kemasan baru,manfaat bedak marcks,bedak tabur marcks,bedak marcks bisa menghilangkan jerawat,bedak marcks invisible,bedak marcks padat,marcks bedak,bedak marcks review,bedak marcks rose,bedak marcks venus two way cake,bedak marcks natural beige,manfaat bedak marcks untuk jerawat,harga bedak marcks venus


Bedak Marcks Cream, White dan Rose Rp 12.000
Marcks Venus Loose Powder Rp 37.000
Marcks Venus Compack Powder Rp 32.000
Marcks Venus Two Way Cake             Rp 64.000

Kesimpulan
Dibalik harganya yang murah dan eksistensinya yang sudah sangat lama di bidang kosmetik, Bedak Marcks memiliki beberapa kelebihan lain diantaranya memiliki kemampuan dalam oil control yang bagus dan membantu mempercepat keringnya jerawat. Selain itu, teksturnya yang ringan dan halus sangat mudah diblend. 

Sedangkan kekurangan dari produk ini adalah membuat kulit wajah menjadi lebih mudah kering, tidak ada coverage (tidak bisa menutupi) dan shadenya terbilang terlalu terang meskipun cepat hilang saat digunakan.